Bokep Kalem buah hati

Larutan yang tengah tercecer di kurang lebih itu mengakibatkan gesekannya makin laju sebab cerdik. Saya terengah-engah merasakannya. Tampaknya beliau berencana mengadakan itu. Lebih lagi masa cucuk kontolnya itu menggesek-gesek kelentitku yang telah meregang. Aba mengawasi tajam meninjau reaksiku. Saya membidas mengawasi seakan-akan memintanya buat cepat mengikuti diriku secepatnya.

Dia mengerti tepat apa yang kurasakan masa itu. Tapi barangkali beliau mau melihatku menderita oleh penderitaan nafsuku sorangan. Kuakui sungguh saya telah tiada ulet buat cepat menikmati batang kontolnya dalam memekku. Saya mau cepat mendatangkannya ‘KO’. Menerus transparan saya amat penasaran sama keperkasaannya. Kuingin buktikan kalau saya sanggup mendatangkannya cepat-cepat menjangkau klimaks kenikmatan.

“Yah..?” panggilku menghiba.

“Apa buah hati”, jawabnya seraya tersenyum melihatku tertindas.

“Cepetan..”

“Kalem buah hati. Anda mau ibu bapak mengerjakan apa?” tanyanya artifisial tiada mengerti.

Saya tiada memenuhi. Pasti saja saya malu mengatakannya selaku terbuka apa keinginanku masa itu. Tapi ibu bapak mungkin mau mendengarnya langsung dari bibirku. Dia berencana mengulur-ulur sama cuma menggesek-gesekan kontolnya. Sementara saya amat telah tiada ulet lagi menyekap birahiku.

“Reni mau ibu bapak cepat masukin..”, kataku akibatnya sama tertekan.

Saya sesungguhnya amat malu mengatkan ini. Saya yang sedianya semacam itu ngotot tak tentu memberi tubuhku padanya, saat ini bahkan meminta-minta. Wanita rupa apa saya ini!?

“Apanya yang dimasukin”, tanyanya lagi semacam mengejek.

“Akh ibu bapak. Tak diperbolehkan hukuman Reni..!”

“Aba tak berkeinginan menyakiti kalian buah hati.”

“Oohh.., ibu bapak. Reni mau masukin kontol ibu bapak ke dalam memek Reni..uuggh..”, saya kali ini telah tiada canggung lagi mengatakannya sama brutal saking tiada tahannya menanggung gelombang birahi yang menyala-nyala.